Pernafasan yang bukan ajaran PSHT

 Mengungkap Mitos: Pernafasan Kasar Bukan Ajaran PSHT

Tapak sirih
Pernafasan ces PSHT

MPA Official. Di tengah masyarakat yang kerap dijejali dengan informasi seputar praktik-praktik tradisional, terkadang muncul pula pemahaman yang salah. Salah satu contohnya adalah mengenai pernafasan kasar yang diyakini sebagai bagian dari ajaran Pencak Silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate). Namun, melalui sebuah wawancara yang menggugah, Kangmas Dibyo Martono, warga tingkat 2 PSHT, menegaskan bahwa pernafasan ces, tapak sirih, atau praktik serupa bukanlah ajaran yang benar dalam PSHT. Bahkan, lebih jauh lagi, ia menyebutkan bahwa praktik ini bisa jadi berbahaya bagi para praktisinya.


Pernafasan yang kasar, seperti pernafasan ces dan tapak sirih, seringkali dianggap sebagai bagian penting dari latihan Pencak Silat. Namun, dalam wawancara yang berlangsung hangat dan penuh wawasan dengan Kangmas Dibyo Martono, kita diajak untuk melihat dari perspektif yang lebih bijak.


Kangmas Dibyo menjelaskan bahwa pernafasan kasar sebenarnya dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi para praktisi. Dampak-dampak tersebut tidak hanya bersifat fisik, namun juga dapat mengarah pada kekerasan hati dan sifat sombong yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sejati dari PSHT itu sendiri.


Pernyataan ini tentu menjadi pencerahan bagi banyak orang yang mungkin telah salah kaprah selama ini. PSHT, sebagai organisasi beladiri yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, kesopanan, dan kebijaksanaan, seharusnya tidak melibatkan praktik-praktik yang justru dapat merugikan bagi para anggotanya.


Dalam wawancara yang begitu menginspirasi ini, Kangmas Dibyo Martono juga menegaskan pentingnya untuk mengedepankan keamanan dan kesejahteraan diri dalam berlatih beladiri. Hal ini sejalan dengan semangat PSHT yang seharusnya memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi setiap anggotanya.


Maka, mari kita renungkan bersama bahwa dalam berlatih beladiri, terutama dalam konteks Pencak Silat PSHT, penting untuk selalu mengedepankan keselamatan dan kearifan. Praktik-praktik yang bertujuan untuk merusak fisik dan jiwa seharusnya tidak memiliki tempat dalam ajaran yang sejati. Sebuah wawasan yang dalam dari Kangmas Dibyo Martono, yang mungkin akan mengubah pandangan kita terhadap apa yang seharusnya menjadi inti dari beladiri: membangun diri yang kuat, bijaksana, dan berkepribadian mulia.


Tentang Kangmas Dibyo Martono:

Kangmas Dibyo Martono adalah seorang warga tingkat 2 PSHT yang telah mengabdikan diri dalam beladiri selama bertahun-tahun. Dengan pengalamannya yang luas, beliau bukan hanya seorang praktisi beladiri yang handal, namun juga seorang pembimbing yang peduli akan keamanan dan kesejahteraan para anggota PSHT.


PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate):

PSHT merupakan salah satu aliran Pencak Silat yang memiliki sejarah yang kaya dan nilai-nilai yang mendalam. Selain sebagai beladiri, PSHT juga mengedepankan aspek kekeluargaan dan persaudaraan di antara para anggotanya. Dengan filosofi yang kuat, PSHT menjadi salah satu organisasi beladiri yang sangat dihormati di Indonesia.


Melalui wawancara ini, semoga kita dapat lebih bijak dalam memahami esensi dari beladiri, bahwa tujuan sejati dari berlatih beladiri bukanlah untuk merusak, namun untuk membangun diri menjadi lebih baik.

Video terkait

Pernafasan yang dilarang di PSHT 

Comments

Paling Banyak Dicari

RIWAYAT SINGKAT EYANG SURO KI NGABEHI SURO DIWIRYO

Cara Download Contoh Proposal Pendirian Latihan Silat PSHT berikut panduannya bisa di edit

PEPACUH ATAU HAL HAL YANG DI LARANG BAGI SETIAP ANGGOTA PSHT

KENAPA PSHT PAKAI MORI SABUK KAIN KAFAN / MORI PSHT

Menguatkan Rasa Cinta Alam melalui Pendadaran Calon Warga PSHT

Penyitaan Baju Sakral Dan Kain Mori, Mengapa Demikian?

download buku materi senam jurus PSHT pdf

PSHT: Lebih dari Stereotip yang Tersiar di Media online

Ke SH an Atau Kerohanian PSHT: Menemukan Jati Diri dan Menuju Kesempurnaan

Mori PSHT Rusak ? ini Cara Penggantian dan perawatan yang Tepat