Profil Tarmadji Boedi Harsono (Mas Madji): Maestro Pencak Silat PSHT yang Meninggalkan Jejak Eksklusif
MPA Official Tarmadji Boedi Harsono, atau yang akrab disapa Mas Madji, adalah salah satu figur yang luar biasa dalam dunia pencak silat Indonesia. Lahir di Madiun, Jawa Timur, pada tanggal 28 Februari 1946, beliau mewakili semangat, dedikasi, dan keberanian seorang pejuang yang telah berkontribusi besar terhadap perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan pencak silat Indonesia pada umumnya.
Terlahir dari keluarga sederhana, Mas Madji memiliki ciri khas sejak kecil, yaitu keberanian dan ketertarikan pada tantangan. Minatnya pada olah kanuragan, khususnya pencak silat, dimulai ketika beliau berusia 12 tahun, setelah menyaksikan pertandingan seni beladiri pencak silat di halaman Rumah Dinas Walikota Madiun. Inilah awal dari perjalanan luar biasanya dalam dunia pencak silat.
Pada tahun 1959, Mas Madji bergabung dengan PSHT cabang Madiun, dan beruntung mendapatkan bimbingan dari Mas RM. Imam Koesoepangat. Dalam waktu singkat, Mas Madji mengukir namanya dengan bakat luar biasa yang membuatnya meraih tingkat Pendekar PSHT Tingkat I pada tahun 1963.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Mas Madji melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Sipil. Setelah lulus pada tahun 1972, beliau bekerja sebagai insinyur sipil di sebuah perusahaan swasta. Namun, panggilan dan dedikasi terhadap PSHT tidak pernah memudar.
Profil Tarmadji Boedi Harsono (Mas Madji): Maestro Pencak Silat PSHT yang Meninggalkan Jejak Eksklusif |
Mas Madji aktif dalam berbagai kegiatan organisasi PSHT dan mulai terlibat dalam kepemimpinan organisasi pada tahun 1970-an. Keberhasilannya membawanya menjadi Ketua Cabang PSHT Madiun pada tahun 1975, dan pada tahun 1981, beliau terpilih sebagai Ketua Umum PSHT, menggantikan Mas RM. Imam Koesoepangat.
Selama kepemimpinan Mas Madji, PSHT mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Ribuan cabang PSHT tersebar di seluruh Indonesia, dan jumlah anggota mencapai jutaan orang. Di bawah kepemimpinannya, peran PSHT dalam masyarakat juga meningkat, menjadikan organisasi ini sebagai salah satu kekuatan sosial yang penting di Indonesia.
Mas Madji berhasil mencitrakan PSHT sebagai organisasi pencak silat yang modern dan berwibawa. Beliau mengangkat citra PSHT di mata masyarakat luas, membuktikan bahwa pencak silat bukan hanya seni bela diri tradisional, tetapi juga sebuah kekuatan yang mampu berperan aktif dalam membentuk karakter dan memajukan masyarakat.
Pada tanggal 28 Februari 2022, pada hari ulang tahunnya yang ke-76, Mas Madji meninggal dunia. Kehilangannya merupakan duka yang mendalam bagi dunia pencak silat Indonesia dan masyarakat secara keseluruhan. Namun, warisan dan kontribusi luar biasanya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya.
Dalam perjalanan hidupnya, Mas Madji telah memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam perkembangan PSHT dan pencak silat di Indonesia. Beliau adalah sosok inspiratif yang akan selalu dikenang sebagai maestro pencak silat Indonesia yang paling berpengaruh.
Comments
Post a Comment