Panca Dasar Nomer 3 : Bela Diri

 Beladiri dalam Panca Dasar Nomer 3 PSHT 


Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah salah satu perguruan pencak silat terbesar di Indonesia yang tidak hanya mengajarkan teknik beladiri, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur melalui Panca Dasar PSHT. Salah satu filosofi yang familiar dalam Panca Dasar nomor 3 tersebut adalah , yang berbunyi:  


Materi Sambung sebagai bagian dari menguji kemampuan beladiri.


"Cilik Ora kurang bakal , Gedhe ora turah bakal."


Beladiri dalam PSHT bukan sekadar gerakan fisik, melainkan juga bekal bagi setiap warga SH Terate untuk "mempertahankan keamanan, keselamatan, harga diri, dan meningkatkan kepercayaan diri". Berikut penjelasan mendalam tentang peran beladiri dalam mewujudkan Panca Dasar nomor 3.  


1. Beladiri sebagai Bentuk Pertahanan Diri

Kehidupan sehari-hari tidak lepas dari potensi ancaman, baik fisik maupun psikis. Dengan menguasai ilmu beladiri PSHT, setiap anggota memiliki kemampuan untuk:  

- Melindungi diri dari tindak kekerasan atau kejahatan.  

- Membela orang lain yang membutuhkan pertolongan.  

- Menghindari konflik dengan teknik mengelak dan mengendalikan lawan tanpa harus melukai.  


Kemampuan beladiri membuat warga PSHT tidak mudah menjadi korban, sekaligus menjauhi sifat arogan karena beladiri PSHT mengutamakan keseimbangan antara kekuatan dan kebijaksanaan.


2. Menjaga Harga Diri dan Martabat

Harga diri adalah hal yang sangat dijunjung tinggi dalam PSHT. Beladiri mengajarkan bahwa:  

- Kekuatan fisik harus disertai dengan sikap rendah hati.

- Tidak menggunakan ilmu untuk pamer atau menindas.

- Berani menolak ketidakadilan dengan cara yang tepat.  


Ketika dihadapkan pada situasi yang menguji harga diri, seorang warga PSHT tidak akan mudah terprovokasi, tetapi juga tidak akan diam jika martabatnya diinjak-injak.  


3. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Selain aspek fisik, beladiri PSHT juga membangun mental yang kuat. Dengan berlatih secara rutin, seseorang akan:  

- Lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi.  

- Tidak mudah cemas atau takut karena memiliki kemampuan untuk melindungi diri.  

- Memiliki ketenangan pikiran karena yakin bisa mengendalikan diri.  


Kepercayaan diri yang tumbuh dari beladiri bukanlah sifat sombong, melainkan keyakinan bahwa dirinya mampu menghadapi tantangan hidup dengan tenang dan bijaksana.  


4. Beladiri sebagai Sarana Pengendalian Diri

PSHT tidak hanya mengajarkan cara menyerang, tetapi juga tahu cara bagaimana menguasai diri. Prinsip ini sejalan dengan Panca Dasar nomor 3, di mana beladiri harus digunakan untuk:  

- Mencegah, bukan memulai konflik.  

- Mengalahkan ego sendiri, bukan sekadar mengalahkan lawan.  

- Menjadi pribadi yang tenang dan waspada, bukan emosional.  


  • Kesimpulan

Beladiri dalam Panca Dasar nomor 3 PSHT adalah bekal penting bagi setiap warga SH Terate untuk menjaga keamanan, keselamatan, harga diri, dan kepercayaan diri. Namun, yang terpenting adalah penggunaan ilmu beladiri dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan ajaran "Setia Hati" yang mengutamakan kebenaran, keadilan, dan kejujuran.  


Dengan menguasai beladiri PSHT, setiap anggota tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga kuat secara mental dan spiritual, siap menjadi manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.  


"Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang digunakan untuk kebenaran, bukan kesombongan."


Salam Persaudaraan, PSHT!



Tertarik mempelajari lebih dalam tentang beladiri PSHT? Ikuti latihan rutin di cabang , ranting atau rayon terdekat dan rasakan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari!

Comments

Paling Banyak Dicari

Lirik lagu mars SH Terate

Pemilihan Ayam Jago untuk Pengesahan Warga Baru PSHT Agar Tidak Ditolak

Ayam Jago Bukan Hanya Sekedar Syarat

RIWAYAT SINGKAT EYANG SURO KI NGABEHI SURO DIWIRYO

Mungkinkah PSHT Nyawiji ?

download buku materi senam jurus PSHT pdf

10 Falsafah PSHT yang Jadi Pegangan bagi Para Anggota

5 Butir Panca Dasar PSHT

Mori PSHT Rusak ? ini Cara Penggantian dan perawatan yang Tepat

RM IMAM KOESOEPANGAT SANG PANDHITO WESI KUNING